Mengapa Kita Harus Berinvestasi di Emas
Emas merupakan salah satu dari jenis logam mulia yang banyak digunkan oleh masyarakat sebagai media investasi. Berinvestasi di emas memiliki tingkat return yang cukup tinggi, yaitu bisa mencapai 8% dalam satu tahun. Selain itu emas juga dikategorikan sebagai media investasi yang memiliki tingkat resiko yang rendah.
Harga emas cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Harga emas juga tahan terhadap krisis ekonomi global. Secara garis besar keuntungan yang paling powerful dalam berinvestasi pada emas akan kami bahas pada uraian berikut :
1. Emas adalah global currency atau mata uang dunia
Artinya emas apapun bentuk, rupa dan kadarnya dapat digunakan di berbagai belahan dunia dari masa ke masa. Emas yang diproduksi di Indonesia akan mudah untuk kita jual di luar negeri, begitu pun sebaliknya. Tentunya semakin tinggi kadar dari emas tersebut akan semakin mudah untuk diterima di pasaran negara mana pun.
Emas yang memiliki kadar 99.99% akan lebih disukai oleh masyarakat Indonesia untuk diinvestasikan. Bentuknya bermacam-macam, akan tetapi biasanya dalam bentuk koin dan batangan. Produsen emas batangan di Indonesia yang banyak dipercaya oleh masyarakat seperti PT Aneka Tambang dan PT Untung Bersama Sejahtera.
Contoh kasus emas bisa kita gunakan sebagai mata uang dunia ialah ketika terjadi kerususan 1998. Pada waktu itu di Indonesia mengalami krisis ekonomi yang besar-besaran. Masyarakat yang memiliki tabungan atau investasi dalam bentuk emas ramai-ramai menjual emasnya ke nagara-negara tetangga. Singapur dan Malaysia menjadi negara yang banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia pada waktu itu. Harga emas yang dihitung nilainya sesuai dengan harga pasaran pada negara tersebut.
Baca juga : Investasi Emas Hijau Budi Daya Sengon
2. Inflation protector atau pelindung terhadap inflasi
Uang yang kita gunakan saat ini adalah uang fiat. Kertas yang dicetak dengan ke-amanan tinggi, tinta khusus dan berbagai teknik cetak. Uang cetak tersebut bernilai karena adanya keyakinan masyarakat terhadap pemerintahan tersebut. Bila situasi ekonomi politik buruk, maka keyakinan masyarakat terhadap pemerintahan tersebut juga buruk. Efek selanjutnya berimbas kepada naik-nya harga-harga pokok kebutuh hidup. Contoh nyata terlihat di Zimbabwe dengan uang 1 lembar yang bernilai 1 triliun di tahun 2009. Itu disebabkan karena adanya hiper – inflasi pada negara tersebut.
Percayalah bila Hiper-inflasi terjadi maka harga emas akan turut naik berlipat-lipat nilainya di negara tersebut. Mengapa bisa seperti itu?
Mari kita telaah kembali jaman purba dimana jaman dahulu orang saling menukarkan barang untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Dirasa tidak terlalu efisiensi, peradaban manusia memutuskan menggunakan emas dan perak singkat ceritanya. Jadi barang-barang yang kita inginkan pada dasarnya dari dahulu sudah di ukur dengan menggunakan satuan emas. Bahkan mata uang dunia pada saat dicetak dipatok dengan harga emas. Saat-saat seperti itu dikenal dengan era gold standard.
Contoh nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari - hari. Biaya pernikahan pada tahun 2007 bisa dilangsungkan dengan biaya senilai 80 jutaan. Bila dikonversikan pada harga emas saat itu maka melangsungkan pernikahan bisa menghabiskan biaya setara dengan 400 gram emas dan model pesta gedung yang sederhana. Dan jika kita bandingkan dengan biaya melangsungkan pernikahan saat ini biayanya bisa mencapai 190 jutaan. Dan kalau kita konversi pada harga emas saat ini nilainya sekitar 290 gram. Hal tersebut membuktikan bahwa harga emas cenderung stabil dan bahkan mengalami peningkatan.
Itulah dua keuntungan secara garis besar dari investasi emas yang dapat kami simpulkan.
0 Response to "Mengapa Kita Harus Berinvestasi di Emas"
Post a Comment